DEFINISI DAN KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN DRILL APLIKATIF


  1. Definisi

Metode drill aplikatif adalah satu kegiatan aplikatif, yang dilakukan berulang-ulang dengan sungguh-sungguh untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen (adaptasi dari Nana Sudjana, 1991).

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dapat dibentuk melalui serangkaian latihan yang sungguh-sungguh secara berulang-ulang dan difokuskan pada kegunaan yang diharapkannya. Pada pelaksanaannya diharapkan suasana pembelajaran dibuat sedemikian rupa sehingga siswa merasa aman, nyaman, dan menyenangkan. Ini yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

  1. Macam-macam Metode Drill

Metode drill yang merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.

Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.

Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :

  1. Teknik Inquiry (kerja kelompok)

Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.

  1. Teknik Discovery (penemuan)

Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.

  1. Teknik Micro Teaching

Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.

  1. Teknik Modul Belajar

Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).

  1. Teknik Belajar Mandiri

Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

  1. Teknik Aplikatif

Teknik ini dilakukan untuk membiasakan anak menggunakan kemampuan sesuai dengan kegunaan, situasi, dan konteksnya sehingga tidak ada keraguan lagi dalam penggunaan kemampuannya. Hal ini membuat siswa lebih siap menghadapi kemungkinan di lapangan dan mampu berkomunikasi dengan penutur yang menggunakan Bahasa Inggris.

  1. Tujuan Penggunaan Metode Drill

Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :

  1. Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
  2. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
  3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
  4. Syarat-syarat dalam Metode Drill
  5. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
    • Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
    • Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
    • Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
  6. Latihan–latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
  7. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
  8. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
  9. Latihan diberikan secara sistematis.
  10. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
  11. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.
  12. Prinsip dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill
  13. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.
  14. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:
    • Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.
    • Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.
    • Respon yang benar harus diperkuat.
    • Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan  arti dan kontrol
  15. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan.
  16. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.
  17. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.
  18. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.
    1. Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.
    2. Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
    3. Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
  19. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill
  20. Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.
  21. Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.
  22. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.
  23. Kelemahan Metode Drill dan Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan
  24. Kelemahan Metode Drill
  • Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.
  • Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.
  • Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.
  • Latihan yang selalu diberikan di bawah  bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.
  • Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.
  1. Petunjuk untuk mengurangi kelemahan
  • Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat.
  • Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.
  • Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.
  • Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.
  • Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.

Silahkan Isi Komentar Anda